Tuesday, December 20, 2011

Poems for woman : MENJADI PRIBADI YANG LEBIH MESRA KEPADA KELUARGA

Sahabat saya yang baik hatinya,

... “Kemesraan adalah bukti kasih sayang dan kesediaan untuk menjadi pribadi indah yang membahagiakan keluarga.”

Tidak sedikit orang yang (dulu) jatuh cinta, mabuk kepayang ingin menyatukan jiwa dan raga dalam pernikahan, saling berjanji untuk saling mengasihi dan membahagiakan satu sama lain, untuk kemudian MELUPAKAN keindahan cinta mereka dan mulai hanyut menjauh dan dingin kepada satu sama lain.

Banyak dari kita tidak sadar, bahwa janji pernikahan kita itu dulu kita kaitkan dengan doa dan harapan bagi kebaikan hidup.

Jika kita tidak memuliakan pernikahan, apakah kita tetap memberikan penghormatan yang sama kepada doa dan harapan kita dulu?

Dan apakah kita tidak merasa jengah meminta Tuhan memenuhi doa dan harapan dari dua jiwa yang saling bosan dan tersiksa dalam kebersamaannya?

Sesungguhnya, apakah ada kebahagiaan yang sejati di luar keluarga?
Pikirkanlah lagi dengan lebih teliti, apakah ada yang lebih penting daripada keluarga?

Poems for woman : 13 sifat laki2 yang tidak disukai perempuan

Para istri atau kaum wanita adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia, lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai oleh para istri atau kaum wanita. Semoga bermanfaat.

Pertama, Tidak Punya Visi

Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Bahwa hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan mulia. Dalam pembukaan surah An Nisa’:1 Allah swt. Berfirman: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. Dalam ayat ini Allah dengan tegas menjelaskan bahwa tujuan hidup berumah tangga adalah untuk bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh mentaati-Nya. Apa yang Allah haramkan benar-benar dijauhi. Dan apa yang Allah perintahkan benar ditaati.

Sunday, August 14, 2011

11 Tanda Pria yang Tak Layak Dinikahi



 Jakarta - Setiap wanita pasti ingin menikah dan membina bahtera rumah tangga yang bahagia sampai akhir hayat. Oleh karena itu ada baiknya, jangan terburu-buru untuk memutuskan menikah, kenali si dia terlebih dahulu.

Pria yang Anda kenal saat ini belum tentu sebaik yang Anda pikirkan. Wanita sering dibutakan oleh cinta. Kalo sudah memiliki perasaan yang besar, segalanya akan terasa indah dan Anda akan menuruti si dia meskipun ada perasaan mengganjal.

Yang perlu Anda ketahui, hubungan pacaran dan menikah jauh berbeda. Ada hal-hal mendasar di mana Anda dan dia harus saling bekerjasama, memberikan perhatian dan berkomunikasi dengan baik.

Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk berumah tangga dengan si dia, sebaiknya kenali dulu dia lebih jauh. Bisa jadi kekasih Anda masuk ke dalam tanda-tanda pria yang tidak layak dinikahi berikut ini, seperti dikutip dari Lifescript:

1. Mendominasi Setiap Percakapan
Ada saatnya di mana Anda juga ingin mengungkapkan pendapat, namun Anda selalu gagal karena si dia mendominasi perbincangan. Kalau sudah begini, mungkin Anda membatalkan niat untuk berbicara dan memilih untuk mendengarkannya saja. Kondisi hubungan seperti ini tidak baik jika terjadi terus-menerus.

Sebuah hubungan akan semakin kuat jika masing-masing pasangan memiliki hak suara. "Agar hubungan berhasil, diperlukan sikap menghargai dan timbal balik. Jika seorang pria tidak mau mendengarkan Anda, karena dia mendominasi perbincangan, maka hubungan itu tidak akan menjadi lebih baik," ujar Jennifer Freed, Ph.D, seorang konsultan pernikahan dan keluarga di California.

Thursday, February 24, 2011

Poems for Woman : Kekuatan Sebuah Perubahan

Kekuatan Sebuah Pengharapan
Srikandi - Bogor

Harapan adalah pendamping bijak yang tidak akan pernah membiarkan kita menjadi putus asa. Harapan mampu mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan. Harapan mampu mengubah rasa bersalah, kesedihan, sakit hati, dan kemarahan menjadi kedamaian dalam diri kita (Purnawan EA, Wellness).

Saya ingat seorang teman yang demikian takut membuat bayang-bayang harapan. Menurutnya, seumur hidup dia selalu saja mengalami kekecewaan. Apa yang diharapkan selalu kandas. Oleh karena itu, saat ini dia tidak mau berharap apa-apa lagi. Hidupnya kosong tidak mempunyai harapan. Ia menambahkan, lebih baik begitu daripada kecewa dan kecewa lagi. Dia kehilangan harapan dalam hidupnya.
Harapan adalah sumber kekuatan diri. Seseorang yang mempunyai harapan akan merasakan tambahan energi, tambahan tenaga pada dirinya. Perhatikan orang-orang yang berpenyakit berat. Seandainya orang tersebut mempunyai harapan untuk sembuh, keadaannya pasti lebih segar dan lebih baik daripada orang dengan penderitaan sama, tetapi hidup tidak berpengharapan (putus asa). Keadaan mereka lebih menyedihkan. Mereka hanya pasrah tidak mengharapkan apa-apa lagi selain hidup menunggu kematian.
Hidup adalah suatu perjalanan pribadi yang merupakan proses diri seorang manusia untuk melakukan lokakarya kehidupannya. Dia bisa menyatakan dirinya menerima kehidupan ini sebagai berkah yang harus dijalani dengan bersyukur atau sebagai beban karena harus menjalani suka duka kehidupan ini.
Kesejahteraan tiap orang ditentukan oleh besar usahanya untuk berbuat bagi dirinya sendiri. Bukan menyerahkan kesejahteraan dirinya atas usaha orang lain.
Suatu keputusan yang kita ambil dalam hidup ini, menentukan apa yang harus kita lakukan untuk mengisi hari yang sudah diberikan oleh Tuhan. Dalam sehari, waktunya sama banyak. Panjangnya pun sama, 24 jam per hari.
Cara kita mengisi detik-detik hidup menentukan yang akan kita rasakan dan dapatkan untuk hidup ini. Waktu yang diberikan Tuhan ibarat uang tabungan (deposito), bisa digunakan setiap hari tetapi perhitungannya berbeda-beda!